Saterdag 18 Januarie 2014

KISAH SEMUT DAN KEPOMPONG (STORY ANT and PUPAE)





Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kraak! terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung di dalam tanah. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya. Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah. Si semut bergumam, "Hmm, alangkah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana". "Menjadi kepompong memang memalukan!". "Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau", ejek semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya. Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa menghisap dirinya semakin dalam. "Aduh, sulit sekali berjalan di tempat becek seperti ini," keluh semut. Semakin lama, si semut semakin tenggelam dalam lumpur. "Tolong! tolong," teriak si semut. "Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya?" Si semut terheran mendengar suara itu. Ia memandang kesekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah terbang mendekatinya. "Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku. Lihat! sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu kan?" "Yah, aku sadar. Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku sekarang?" kata si semut pada kupu- kupu. Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. "Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan?, karenanya kamu jangan mengejek hewan lain lagi ya?" Karena setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib. HIKMAH :Sesama makhluk ciptaan Tuhan, janganlah saling mengejek dan menghina, karena siapa tahu yang dihina lebih baik kedudukannya daripada yang menghina.


 *english version*





In a lush green forest, wild animals and various life tame. There are rabbits, birds, cats, dragonflies, butterflies and more. On one day, stormy forest very powerful. The wind was blowing hard, hit a tree and leaves. Kraak! sound of branches broken. Many animals can not save himself, except the ants taking refuge in the soil. New storm stopped when morning came. The sun shone warm again. Suddenly emerging from the soil of an ant. The ant sheltered from the storm because he could get into the nest in the ground. While walking, he saw a cocoon of leaves lying on a broken limb. The ant muttered, "Hmm, what's the worst of being cocooned, stuck and can not go anywhere". "Being a cocoon is embarrassing!". "Look at me can go anywhere I want", sneered ant pupae. Ants kept repeating his words for all animals successfully met. A few days later, the ants walking on muddy roads. He did not realize that the mud can suck himself stepped deeper. "Oh, it is difficult to walk on the muddy like this," complained the ants. Over time, the ants getting lost in the mud. "Help! Help," cried the ants. "Well, it seems you are having trouble huh?" The ant was amazed to hear that voice. He looked kesekelilingnya find the source of the sound. He saw a beautiful butterfly flew toward him. "Hi, I'm an ant cocoon that once you scoffed. Now I've become a butterfly. I could go anywhere with my wings. Look, now you can not walk in the mud, right?" "Well, I'm aware of. I apologize for taunting. Would you help me now?" said the ants to butterflies. Finally butterfly help ants stuck in mud suckers. Soon, the ants are free of mud suckers. Once freed, ant to thank the butterflies. "It's okay, it is our duty to help the trouble is not it?, So you do not taunt the other animals again?" Because every creature surely given the advantages and disadvantages of the Creator. Since then, ants and pupae became close friends. WISDOM: fellow creatures of God, do not mock and insult each other, because who knows who insulted better position than insulting. x

Woensdag 01 Mei 2013

TAKSONOMI BLOOM


Taksonomi Bloom adalah sistem klasifikasi tujuan pendidikan yang diajukan pada tahun 1956 oleh suatu komite pendidik Amerika Serikat yang dikepalai oleh Benjamin Bloom. Taksonomi ini membagi tujuan pendidikan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Domain kognitif meliputi keterampilan intelektual seperti pengetahuan, pengertian, dan pemikiran kritis terhadap suatu topik. Domain afektif meliputi kemampuan dalam perasaan dan emosi seperti minat, sikap, dan apresiasi. Domain psikomotor meliputi keterampilan fisik seperti keterampilan tangan atau kemampuan menggunakan alat.

Berikut adalah Bentuk Taksonomi Bloom yang telah di revisi
C = Ranah Kognitif
A = Ranah Afektif
P = Ranah Psikomotorik
1.      RANAH KOGNITIF
Mengingat(Remember)
Memahami(Understand)
C1
C2
Memasangkan
Membaca
Memberi indeks
Memberi kode
Memberi label
Membilang
Memilih
Mempelajari
Menamai
Menandai
Mencatat
Mendaftar
Menelusuri
Mengenali
Menggambar
Menghafal
Mengidentifikasi
Mengulang
Mengutip
Meninjau
Meniru
Mentabulasi
Menulis
Menunjukkan
Menyadari
Menyatakan
Menyebutkan
Mereproduksi
Menempatkan
Melakukan inferensi
Melaporkan
Membandingkan
Membedakan
Memberi contoh
Membeberkan
Memperkirakan
Memperluas
Mempertahankan
Memprediksi
Menafsirkan
Menampilkan
Menceritakan
Mencontohkan
Mendiskusikan
Menerangkan
Mengabstraksikan
Mengartikan
Mengasosiasikan
Mengekstrapilasi
Mengelompokkan
Mengemukakan
Menggali
Menggeneralisasikan
Menggolong-golongkan
Menghitung
Mengilustrasikan
Menginterpolasi
Menginterpretasikan
Mengkategorikan
Mengklasifikasi
Mengkontraskan
Mengubah
Menguraikan
Menjabarkan
Menjalin
Menjelaskan
Menterjemahkan
Mentranslasi
Menunjukkan
Menyimpulkan
Merangkum
Meringkas
Mengidentifikasi
Mengaplikasikan(Apply)
Menganalisis(Analyze)
C3
C4
Melaksanakan
Melakukan
Melatih
Membiasakan
Memodifikasi
Mempersoalkan
Memproses
Mencegah
Menentukan
Menerapkan
Mengadaptasi
Mengaitkan
Mengemukakan
Menggali
Menggambarkan
Menggunakan
Menghitung
Mengimplementasikan
Mengkalkulasi
Mengklasifikasi
Mengkonsepkan
Mengoperasikan
Mengurutkan
Mengurutkan
Mensimulasikan
Mentabulasi
Menugaskan
Menyelidiki
Menyesuaikan
Menyusun
Meramalkan
Menjalankan
Mempraktekkan
Memilih
Memulai
Menyelesaikan
Melatih
Memadukan
Memaksimalkan
Membagankan
Membeda-bedakan
Membuat struktur
Memecahkan
Memerintah
Memfokuskan
Memilih
Menata
Mencerahkan
Mendeteksi
Mendiagnosis
Mendiagramkan
Menegaskan
Menelaah
Menetapkan sifat/ciri
Mengaitkan
Menganalisis
Mengatribusikan
Mengaudit
Mengedit
Mengkorelasikan
Mengorganisasikan
Menguji
Menguraikan
Menjelajah
Menominasikan
Mentransfer
Menyeleksi
Merasionalkan
Merinci
Mengevaluasi(Evaluate)
Mencipta (Create)
C5
C6
Membuktikan
Memilih
Memisahkan
Memonitor
Memperjelas
Mempertahankan
Mempresiksi
Memproyeksikan
Memutuskan
Memvalidasi
Menafsirkan
Mendukung
Mengarahkan
Mengecek
Mengetes
Mengkoordinasikan
Mengkritik
Mengkritisi
Menguji
Mengukur
Menilai
Menimbang
Menugaskan
Merinci
Membenarkan
Menyalahkan
Memadukan
Membangun
Membatas
Membentuk
Membuat
Membuat rancangan
Memfasilitasi
Memperjelas
Memproduksi
Memunculkan
Menampilkan
Menanggulangi
Menciptakan
Mendikte
Menemukan
Mengabstraksi
Menganimasi
Mengarang
Mengatur
Menggabungkan
Menggeneralisasi
Menghasilkan karya
Menghubungkan
Mengingatkan
Mengkategorikan
Mengkode
Mengkombinasikan
Mengkreasikan
Mengoreksi
Mengumpulkan
Mengusulkan hipotesis
Menyiapkan
Menyusun
Merancang
Merekonstruksi
Merencanakan
Mereparasi
Merumuskan
Memperbaharui
Menyempurnakan
Memperkuat
Memperindah
Mengubah




2.      RANAH AFEKTIF
Menerima
Merespon
A1
A2
Mengikuti
Menganut
Mematuhi
Meminati
Mengompromikan
Menyenangi
Menyambut
Mendukung
Menyetujui
Menampilkan
Melaporkan
Memilih
Mengatakan
Memilah
Menolak

Menghargai
Mengorganisasikan
A3
A4
Mengasumsikan
Meyakini
Meyakinkan
Memperjelas
Memprakarsai
Mengimani
Menekankan
Menyumbang
Mengubah
Menata
Mengklasifikasikan
Mengombinasikan
Mempertahankan
Membangun
Membentuk pendapat
Memadukan
Mengelola
Menegosiasi
Merembuk


Karakterisasi Menurut Nilai
A5
Membiasakan
Mengubah perilaku
Berakhlak mulia
Mempengaruhi
Mengkualifikasi
Melayani
Membuktikan
Memecahkan

3.      RANAH PSIKOMOTORIK
Meniru
Memanipulasi
P1
P2
Menyalin
Mengikuti
Mereplikasi
Mengulangi
Mematuhi
Kembali membuat
Membangun
Melakukan, Melaksanakan, Menerapkan

Presisi
Artikulasi
P3
P4
Menunjukkan
Melengkapi Menunjukkan, Menyempurnakan Mengkalibrasi Mengendalikan
Membangun
Mengatasi Menggabungkan Koordinat, Mengintegrasikan Beradaptasi Mengembangkan Merumuskan, Memodifikasi
Master

Naturalisasi
P5
Mendesain
Menentukan
Mengelola